
Karangjambe, 10 Agustus 2025 – Suasana Aula Balai Desa Karangjambe pagi ini tampak meriah. Ratusan warga berkumpul untuk menyaksikan Lomba TPQ yang menjadi salah satu rangkaian acara peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 di desa ini.
Acara yang dimulai pukul 08.00 WIB ini diikuti oleh para santri terbaik dari berbagai Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) di Karangjambe. Uniknya, setiap peserta hanya diperbolehkan mengikuti satu jenis lomba, sehingga setiap anak bisa fokus menampilkan bakat terbaiknya.
Peserta Membludak, Panitia Kewalahan
Antusiasme warga terlihat luar biasa. Jumlah peserta yang mendaftar jauh melebihi perkiraan awal panitia. Aula Balai Desa yang biasanya cukup lapang, kali ini penuh sesak oleh peserta, orang tua, guru TPQ, dan penonton yang ingin menyaksikan langsung.
Beberapa panitia bahkan mengaku sampai kewalahan mengatur jalannya acara, mulai dari pendaftaran, penjadwalan lomba, hingga penataan tempat duduk. “Kami senang sekaligus kewalahan, karena ternyata semangat anak-anak dan dukungan orang tua begitu besar,” ujar salah satu panitia sambil tersenyum.
Empat Kategori Lomba yang Seru dan Penuh Makna
Lomba TPQ tahun ini menghadirkan empat kategori, yaitu:
-
Kaligrafi Bebas – Diikuti oleh putra dan putri tingkat SD hingga SMP, menampilkan kreativitas seni menulis huruf Arab.
-
Mewarnai Kaligrafi – Khusus untuk peserta usia PAUD hingga SD kelas 1, yang menonjolkan imajinasi dan permainan warna.
-
Hafalan Surat Pendek – Menjadi ajang unjuk kemampuan menghafal dan melafalkan ayat Al-Qur’an dengan benar.
-
Tartil Qur’an – Penampilan indah pembacaan ayat suci dengan tajwid dan suara yang merdu.
Penjurian yang Ketat dan Adil
Setiap kategori dinilai oleh tiga juri berpengalaman, sehingga total ada 12 juri yang terlibat. Penilaian dilakukan secara objektif, dengan memperhatikan aspek teknik, penampilan, dan kreativitas peserta.
Ajang Silaturahmi dan Pemersatu Warga
Kepala Desa Karangjambe mengungkapkan bahwa lomba ini tidak hanya menjadi wadah untuk menyalurkan bakat para santri, tetapi juga mempererat persaudaraan antarwarga. “Kami ingin semangat kemerdekaan ini juga diisi dengan kegiatan yang bermanfaat dan membangun karakter generasi muda,” ujarnya.
Sorak-sorai penonton, tepuk tangan, dan senyum bangga dari para orang tua menjadi pemandangan yang menghiasi acara sepanjang pagi hingga siang hari. Para peserta tampak antusias, meski beberapa terlihat gugup saat tampil di depan juri dan penonton.
Dengan semangat kebersamaan dan kekeluargaan, Lomba TPQ HUT RI ke-80 Desa Karangjambe menjadi bukti bahwa perayaan kemerdekaan bukan hanya tentang hiburan, tetapi juga tentang pendidikan, pembinaan karakter, dan memperkuat nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat. (BN)