PADAMARA – Program Pemerintah Kabupaten, berupa Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RRTLH) untuk masyarakat miskin menjadi tantangan tersendiri bagi panitia pelaksana di tingkat desa. Salah satunya tantangan sulitnya mendapatkan material bangunan sebagai pokok perbelanjaan dalam program ini.
Imam Suseno selaku Tim Pengelola Kegiatan Desa Karangjambe mengungkapkan kendala dalam program RRTLH kali ini adalah mengenai susahnya memperoleh bahan matrial bangunan seperti pasir dan bata merah.
Menurutnya hal ini disebabkan program RRTLH ini serentak dilaksanakan pada 20 Oktober lalu, sehingga bahan matrial bangunan pun harus berebut atau mengantri dengan desa lain.
“Selain itu curah hujan yg tinggi mungkin juga membuat produksi bata merah mengalami kendala, dan susah mencari pasir karena air sungai besar meluap karena banjir,” ujar Imam.
“Selain itu curah hujan yg tinggi mungkin juga membuat produksi bata merah mengalami kendala, dan susah mencari pasir karena air sungai besar meluap karena banjir,” ujar Imam.
Sementara itu, salah satu penerima program RRTLH yaitu Kisam sangat bersyukur mendapatkan bantuan tersebut, namun ia menyayangkan dengan kualitas bata merah yang dikirim oleh produksen batu bata, karena banyak yang hancur.
“Kemungkinan kurang matang dalam pembakaran, akan tetapi setelah di komplainkan ke produksen batu bata akhirnya diganti dengan yang baru,” kata Kisam.
Guna memaksimalkan sikap kegotongroyongan dalam pelaksanaan program ini, Babinasa Koramil Padamara atau unsur TNI turut andil dalam membantu proses pembangunan.
Abdullah, Babinsa dengan Desa Karangjambe sebagai desa binaannya bersama Kepala desa beserta Tim Pengelola Kegiatan meninjau langsung kondisi rumah yang sedang direhab.
Ditarget Selesai 25 November 2016
Mangil selaku Kades menyampaikan kepada penerima bantuan bahwa batas waktu penyelesaian RRTLH sampai tanggal 25 November 2016. “Perlu diketahui, kita harapkan proses pembangunan ini bisa selesai tepat waktu, karena akan masuk dalam rekor muri RRTLH terbanyak 1700 rumah di seluruh desa di Kabupaten Purbalingga,” kata Mangil.
“Perlu diketahui, kita harapkan proses pembangunan ini bisa selesai tepat waktu, karena akan masuk dalam rekor muri RRTLH terbanyak 1700 rumah di seluruh desa di Kabupaten Purbalingga,” kata Mangil.
Seperti yang diketahui, Rehabilitasi RTLH merupakan program pemerintah untuk merespon kondisi masyarakat miskin yang dikaitkan dengan pemenuhan kebutuhan rumah layak huni. Program ini juga dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan unsur kesejahteraan sosial.
Kegiatan RRTLH tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk mengatasi sebagian masalah kemiskinan, tersedianya rumah yang layak huni, meningkatnya kemampuan keluarga dalam melaksanakan peran dan fungsi keluarga untuk memberikan perlindungan, bimbingan dan pendidikan, adanya kenyamanan bertempat tinggal, meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan permukiman dan meningkatnya harkat dan martabat. (Bang_Nur_Ganda)